Rasa Toleransi yang Begitu Besar di Gereja Barcelona Buka Untuk Muslim Salat dan Buka Puasa di Ruang Terbukanya

Barcelona Dengan berbagai pembatasan Covid-19 yang diberlakukan di Barcelona, Spanyol, populasi Muslim di negara itu tidak bisa merayakan Ramadan seperti salat dan buka puasa bersama di dalam ruang tertutup.

Karena itu, sebuah gereja Katolik menawarkan beranda terbukanya untuk para Muslim yang ingin berbuka dan salat bersama.

Setiap malam, antara 50 dan 60 Muslim, sebagian besar gelandangan, memasuki bagian bangunan berbatu Gereja Santa Anna, di mana para sukarelawan menawarkan makanan rumahan yang lezat.

"Kita semua sama. Jika Anda Katolik atau agama lain dan saya Muslim, tidak masalah," kata Hafid Oubrahim (27 ), Muslim keturunan Berber Maroko, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (4/5).

"Kita semua seperti saudara dan kita harus saling membantu juga," lanjutnya.

Presiden Asosiasi Catalan Perempuan Maroko, Faouzia Chati, yang biasanya menggelar buka puasa bersama di kota tersebut, tapi pembatasan makan bersama di dalam ruangan memakasanya mencari ruang alternatif dengan ventilasi yang baik dan ruang untuk menerapkan jaga jarak sosial.

Dia kemudian mengetahui jika rektor Santa Anna, Pastor Peio Sanchez, memiliki pandangan bahwa pertemuan berbagai agama merupakan lambang koeksistensi sipil.

"Orang-orang sangat bahagia bahwa Muslim bisa melakukan Iftar dalam sebuah gereja Katolik, karena agama-agama membantu mempersatukan kita, bukan memisahkan kita," jelas Chati.

Pastor Sanchez memperhatikan seorang pria yang mengumandangkan azan di bawah pohon jeruk di halaman gereja, diterangi cahaya dari pemanas berbahan bakar gas.

"Bahkan dengan perbedaan budaya, perbedaan bahasa, perbedaan agama, kita lebih bisa duduk dan berbicara daripada beberapa politikus," jelas Sanchez.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kangen Band Comeback Bersama Andika Mahesa

Project-project Film dan Video Lagu Pendek yang Menginspirasi Banyak Orang